Kamis, 09 Agustus 2012

Misteri Segitiga Bermuda Versi Islam

Segitiga bermuda yang juga biasa disebut segitiga setan terletak di wilayah lautan samudera atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4juta km2 yang membentuk garis segitiga antara wilayah-wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Rico teritorial Amerika Serikat titik di sebelah selatan dan Miami negara bagian Florida Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.

Pasti pernah dengar kan peristiwa-peristiwa aneh di sana yang sering terjadi kapal-kapal hilang baik laut maupun udara secara misterius. Ada yang bilang segitiga bermuda itu adalah tempat mangkalnya alien dan UFO. Ada yang bilang itu adalah pusat magnet terbesar di dunia. Ada juga yang bilang itu pusat bumi dan terdapat Black Hole yang mampu menyedot apapun yang melintas. Lalu apa pendapat Islam tentang segitiga bermuda?

Ada hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda “Apabila salah seorang berada ditempat yang terbuka atau ditengah matahari sedang bersinar, lalu bayangan yang meneduhinya bergerau sehingga sebagian dari dirinya terletak di tempat panas dan sebagian lagi di tempat sejuk, maka hendaklah dia berdiri atau meninggalkan tempat itu” dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh Syaitan. Jadi apa kaitannya dengan bermuda???

Alasannya karena bermuda terletak di perairan Atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika.Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertembungan dua arus panas dari Afrika dan sejuk dari

Rabu, 08 Agustus 2012

Rasionalisasi, Kisah Syaikh Siti Jenar

Apabila kita membahas mengenai keberadaan, salah seorang wali di tanah Jawa, Syaikh Siti Jenar, seringkali kita menemukan berbagai cerita yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.
Di dalam salah satu tulisannya, Ustadz Shohibul Faroji Al-Robbani mencatat, setidaknya ada 5 Kesalahan Sejarah tentang Syaikh Siti Jenar, yaitu :
1. Menganggap bahwa Syaikh Siti Jenar berasal dari cacing.
Sepertinya hanya orang-orang berpikiran irrasional, yang mempercayai ada seorang manusia, yang berasal dari seekor cacing. Syaikh Siti Jenar adalah manusia biasa, beliau dilahirkan di Persia pada tahun 1404M, dengan nama Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini.
Ayahnya bernama Sayyid Sholih, yang pernah menjadi Mufti Malaka di masa pemerintahan Sultan Muhammad Iskandar Syah.
Dalam sebuah naskah klasik, Serat Candhakipun Riwayat jati ; Alih aksara; Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Tengah, 2002, hlm. 1, cerita yg masih sangat populer tersebut dibantah secara tegas :
“Wondene kacariyos yen Lemahbang punika asal saking cacing, punika ded, sajatosipun inggih pancen manungsa darah alit kemawon, griya ing dhusun Lemahbang.”
Adapun diceritakan kalau Lemahbang (Syekh Siti Jenar) itu berasal dari cacing, itu salah. Sebenarnya ia memang manusia yang akrab dengan rakyat jelata, bertempat tinggal di desa Lemah Abang.
2.“Ajaran Manunggaling Kawulo Gusti” yang diidentikkan kepada Syaikh Siti Jenar oleh beberapa penulis sejarah Syaikh Siti Jenar adalah bohong, tidak berdasar alias ngawur.
Istilah itu berasal dari Kitab-kitab Primbon Jawa. Padahal dalam Suluk Syaikh Siti Jenar, beliau menggunakan kalimat “Fana’ wal Baqa’. Fana’ Wal Baqa’ sangat berbeda penafsirannya dengan Manunggaling Kawulo Gusti. Istilah Fana’ Wal Baqa’ merupakan ajaran tauhid, yang merujuk pada Firman Allah: ”Kullu syai’in Haalikun Illa Wajhahu”, artinya “Segala sesuatu itu akan rusak dan binasa kecuali Dzat Allah”. Syaikh Siti Jenar adalah penganut ajaran Tauhid Sejati, Tauhid Fana’ wal Baqa’, Tauhid Qur’ani dan Tauhid Syar’iy.

Di dalam perjalanan hidupnya, pada tahun 1424M, terjadi perpindahan kekuasaan dari Sultan Muhammad Iskandar Syah, kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sekaligus pergantian mufti baru dari Sayyid Sholih [ayah Siti Jenar] kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad.
Maka pada sekitar akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad.
Melalui Sayyid Kahfi, Siti Jenar memperlajari Kitab-Kitab seperti Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi, Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli, Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali, Risalah

Jumat, 03 Agustus 2012

Menguak Fenomena Fatamorgana


Fatamorgana adalah sebutan kepada hal yang bersifat khayal yang tidak mungkin dapat dicapai. Hal ini diambil dari gejala optis pada suatu permukaan yang sangat panas yang tampak mengkilat seperti pemukaan air. Hal inipun sudah menjadi bagian dari cerita-cerita petualangan di padang pasir, yaitu dimana seseorang yang tersesat dan kepayahan, kelaparan dan kehausan melihat di kejauhan ada genangan air.

Akan tetapi setelah didekati genangan air itu menghilang. Pada cerita-cerita demikian itu dikesankan bahwa penglihatan orang itu sebagai penglihatan khayal, atau halusinasi orang yang kepayahan. Akan tetapi tidak demikian halnya. Kejadian-kejadian itu benar ada dan bisa dialami oleh orang yang segar bugar. Kejadian itu adalah merupakan gejala alam yang disebut mirage.

Gambar 1

Fatamorgana adalah peristiwa mirage.
Mirage itu adalah suatu ilusi atau kekeliruan penglihatan, yaitu suatu peristiwa yang kadang-kadang terlihat di gurun pasir atau di atas jalan aspal yang rata atau trotoir, yang tampak seperti suatu genangan air atau suatu cermin, sedangkan benda-benda yang jauh letaknya, misalnya pepohonan, akan terlihat terbalik.Hal ini disebabkan pemantulan dan pembiasan sinar cahaya oleh lapisan udara yang panas atau kerapatan udara yang berbeda .

Gambar 2
Azas utama yang bekerja dalam hal ini adalah suatu kenyataan bahwa indeks bias udara bertambah bila kerapatan (massa jenis) udara bertambah besar. Udara panas mempunyai kerapatan yang lebih

Kamis, 02 Agustus 2012

Dilema Gerakan Mahasiswa

Merenungkan perkembangan gerakan di Nusantara, pola perilaku aktivis, desain visi misi dan skill, ada beberapa catatan penting yang bisa dilihat; aktivis gagal membangun karakter. Gagal merumuskan visi misi, mengkonsolidasi gerakan, dan mundur cara berfikirnya.
Corak berfikir aktivis masih corak berfikir 1998, padahal telah terjadi perubahan besar-besaran saat ini. Aktivis juga gagal membangun kepemimpinan yang sehat, dan gagal mengcounter kuasa hegemoni yang menerpanya.
Kekuatan karakter amat menentukan sukses tidaknya rekayasa gerakan bersama. Karakter pergerakan dari periode ke periode sejak berdirinya Sarekat Islam, Boedi Oetomo, revolusi 1945, penggulingan Soekarno tahun 1966 dan reformasi 1998 semua memperlihatkan kekuatan karakter pergerakan aktivis. Namun saat ini karakter itu nyaris tidak dimiliki mahasiswa sehingga mengakibatkan pusaran pergerakan mahasiswa tidak memiliki efek besar bahkan buruh dan FPI bisa lebih baik dari gerakan mahasiswa.
Aktivis mahasiswa saat ini sebagian besar masuk ke dalam pusaran kuasa dan kepentingan politik, menandakan lemahnya karakter karena terwarnai oleh kekuatan sosial lain, sementara dirinya sebagai kekuatan utama gagal membentuk warna.
Justru pergerakan mahasiswa lebih banyak terlihat dengan pola sama, pola anarkis, kritis tapi tidak konstruktif. Hal itu terlihat dengan aksi di Bima 2012, aksi Makassar 2010-2012, aksi Pekanbaru dan Palu semuanya memperlihatkan model pergerakan yang sama, model anarkis namun miskin gagasan progresif. Walaupun ada yang konstruktif namun seakan tidak muncul ke permukaan selain pola konflik dan kritis yang lebih dominan anarkismenya.
Pola seperti ini sama seperti yang dialami ormas-ormas di Indonesia yang selalu mengedepankan otot dari ide konsolidatif. Kemiskinan ide ini membuat hampir seluruh pergerakan gagal menyatukan diri dalam visi
 

Get Money

no-minimum.com

Paid To Promote