Kita tidak
pernah ketemu dengan orang yang menisbahkan dirinya sebagai
"sholaters", "shoumers" atau "zakaters" namun
sering kita jumpai sekelompok orang yang menamakan dirinya "hijabers"
atau "jilbabers", padahal semuanya yang ada akhiran kata
"ers" nya adalah perintah Allah Ta'ala yang muhkamat, jelas tertera
dalam Al-Qur'an dengan kalimat yang mudah dipahami.
Meski banyak
mereka yang terfitnah dengan bid'ah melakukan sholat, shoum dan zakat atau
ibadah lainnya dengan tambahan modifikasi yang dilarang dalam syari'at, namun
belum ada dari mereka yang membentuk komunitas tertentu dari ibadah tersebut.
Namun masalah hijab dan jilbab, muncullah komunitas yang mengklaim bahwa diri
mereka adalah "hijabers" yang kalau diartikan secara sederhana adalah
orang-orang yang berhijab. Meski dalam kenyataannya cara mereka berhijab sangat
jauh dari syar'iy, dan diantara para "hijabers" ini juga sangat doyan
sekali untuk bergaya di depan kamera dengan mengumbar senyumnya yang
"aduhai", entah untuk siapa senyum itu ditujukan, namun jelas banyak
yang terfitnah oleh gaya-gaya mereka ini.
Para
"hijabers" ini selalu berusaha tampil beda dengan
"hijabers" yang lainnya, dengan model "hijab"-nya yang di
variasi bermacam-macam gaya dan warna, seakan mereka itu "kreatif",
mampu tampil modis dan gaya meski memakai hijab. Salah satu syubhat yang sering
mereka katakan adalah "Memakai