Rabu, 09 Mei 2012

Beriman Tanpa Rasa Takut

Setiap agama yang hadir di muka bumi selalu membawa harapan hidup yang lebih baik bagi setiap pemeluknya. Merosot dan jayanya suatu agama sangat bergantung pada seberapa besar umatnya meyakini dan mengakui kebesaran harapan hidup yang lebih baik tersebut. Harapan yang terpenuhi akan semakin memperkuat keyakinannya pada agama yang dipeluknya. Sebaliknya, harapan yang “tak terpenuhi” akan meruntuhkan panji-panji keyakinannya.
Islam dengan misi rahmatan lil ‘alamin memberikan rahmat bagi seluruh alam dengan tidak mendiskriminasikan umatnya karena perbedaan kelamin, suku, warna kulit, bentuk tubuh, usia, pandangan politik, etnis, ras, agama, orientasi seksual, dan perbedaanperbedaan lainnya. Para mufassir (ahli tafsir) tidak ada yang memiliki pemahaman yang berbeda tentang misi Islam, tetapi problem muncul ketika para mufassir memahami ayat-ayat lain dalam Al-Quran dan hadis-hadis yang disabdakan oleh Rasulullah Saw. Sebut saja yang berkaitan dengan orientasi seksual terhadap sesama jenis dan segala aspek kehidupannya. Dalam persoalan inilah “Islam menjadi bencana bagi kaum homoseksual”. Karena para mufassir mayoritas memahami ayat-ayat tentang homoseksualitas dengan perspektif bias heteronormativitas, sehingga kaum homoseksual (lesbian dan gay) berada pada kelompok yang dianggap menyimpang, dan memiliki konflik dalam beragama.
Kajian-kajian mutakhir tentang homoseksualitas mulai menyentuh “ tafsir klasik” dan mengundang agamawan untuk menggunakan pisau analisis ilmu sosial, gender, hak asasi manusia, dan ilmu keislaman murni. Di antaranya adalah Irshad Manji. Dia adalah feminis muslimah yang menulis buku yang berjudul Beriman Tanpa Rasa Takut yang bisa anda download. Buku ini perlu dibaca dan dipahami secara kritis, didialogkan secara sehat dan berkeadilan. Nasr Hamed Abu-Zeid menyatakan bahwa realitas sosial adalah dasar dan tidak mungkin diabaikan. Dari realitas sosial lahirlah teks. Dari bahasa dan kebudayaan teks terbangunlah sistem. Realitas adalah yang pertama, kedua dan yang terakhir. Mengabaikan realitas karena mempertimbangkan teks yang beku tanpa perubahan atas pemaknaannya akan menjadikan teks sebagai sebuah legenda (Nasr Hamed Abu-Zeid dalam bukunya Naqd Al-Khitab Al-Diniy).
Untuk itu, kehadiran buku ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dan wacana keislaman, seksualitas dari perspektif kritis, kontekstual, dan kemanusiaan.

Silahkan anda download disini

0 komentar:

Posting Komentar

 

Get Money

no-minimum.com

Paid To Promote