Sabtu, 26 Mei 2012

KISAH ANTARA UANG Rp. 1000,- dan Rp.100.000,-


Kisah ini bercerita tentang pembicaraan antara uang Rp. 1000,- dan uang Rp. 100.000,-. Mereka membicarakan kisahnya setelah sebulan lamanya mereka berpisah dan akhirnya mereka bertemu kembali di sebuah dompet gadis cantik. Kisah ini sangat inspiratif dan semoga bisa dijadikan renungan. Adapun kisahnya yakni sebagai berikut:
Kedua uang ini sama-sama terbuat dari kertas, dimana sama-sama dicetak, dan diedarkan ke masyarakat oleh Bank Indonesia, Akan tetapi nasib mereka berbeda Saat keluar dari Bank Indonesia, mereka berpisah dan berpencar dari masyarakat ke masyarakat. Setelah satu bulan kemudian, mereka bertemu lagi di sebuah dompet seorang gadis cantik. Pada pertemuan yang tidak disengaja itu, kedua uang tersebut terlibat dalam pembicaraan. Uang 100.000 bertanya pada uang 1000,
"Hai, kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan berbau amis???"Tanya uang 100.000.
"Itu Karena dulu waktu kita berpisah, aku langsung jatuh ke tangan tukang becak, tukang sayur dan tukang parkir, Makanya aku jadi selusuh ini.."Jawab Uang 1000 dan jelasnya dengan perasaan lesuh,
“Nah kamu sendiri, kok bisa masih terlihat rapi, bersih dan tampak baru??? " Tanya uang 1000.
"Oh,,, itu karena begitu kita berpisah, aku langsung jatuh ke tangan wanita cantik, Lalu aku dibawa ke Mall dan disatuin dengan sesamaku. Dimana pun aku berada, aku selalu di jaga dan bahkan jarang keluar dari dompet."Jawab uang 100.000.
Uang 1000 cuma mangut-mangut, dan bertanya, "Tapi pernahkah kamu mampir di sebuah rumah ibadah..!"
Uang 100.000 menggeleng, dan menjawab, "Tidak, Aku hanya mampir ke hotel hotel, dan diskotik, Eh, Ngomong ngomong Tempat ibadah itu seperti apa, ya???"
Uang 1000 tersenyum, dan menjawab, "Nah, itulah bedanya kita. Walau nilaiku hanya 1000, tapi aku pernah singgah di rumah ibadah. Di setiap hari Jumat atau Minggu, aku singgah di Masjid, Gereja atau Vihara dan Kuil. Memang aku hanya 1000 rupiah, tapi nilaiku tinggi dan aku sangat dekat dengan Tuhan. Bahkan aku selalu bersyukur karena diciptakan menjadi uang 1000, Namun dengan demikian, aku menjadi dekat dengan Tuhan dan orang-orang yang juga dekat dengan Tuhannya."
Mendengar itu semua, menangislah uang 100.000,- tersebut, karena selama ini hidupnya hanya memenuhi pundi pundi kemewahan dan bahkan kemaksiatan. Sungguh sangat dan sangat jauh dari Tuhan dan justru dekat dengan orang-orang yang tak ingat akan Tuhannya. Selama ini dia berpikir nilainya begitu tinggi, perkasa dan lebih hebat dari uang 1000. Tapi ternyata derajatnya justru jauh di bawah uang lusuh dan berbau amis itu. Terkadang kita berpikir bahwa kita merasa jauh lebih hebat, lebih pintar, dan lebih tahu segala-galanya dari teman yang mungkin ekonominya jauh lebih rendah dari kita sendiri. Namun ternyata, kita ini tidak lebih daripada sebuah jasad yang sudah begitu jauh dari Tuhan. Semoga kita semua bisa terhindar dari semua itu.

Disadur dan direvisi dari kisah teman "Ponda Ibn Syamsul Bahri"

0 komentar:

Posting Komentar

 

Get Money

no-minimum.com

Paid To Promote